Search

Google

Saturday, July 10, 2010

Ramadhan 1431H in Stellarium

Hari ini tanggal merah pada kalender Masehi karena bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1431 Hijriah yang diperingati sebaga hari Isra' dan Mi'raj-nya Nabi Muhammad SAW. Mengingat tanggal 27 Rajab, entah mengapa otomatis pikiran saya seperti menghitung.. berarti kurang lebih 33 hari lagi akan tiba bulan Ramadhan, bulan suci yang selalu ditunggu-tunggu umat Muslim karena merupakan builan yang penuh berkah dan rahmat.

Kalau ibarat rally mobil, mungkin bulan Ramadhan ini bisa dianggap sebagai Special Stage (SS), bagian dari sirkuit dimana pe-rally bisa memacu kendaraannya sekencang mungkin untuk mendapatkan catatan waktu terbaik. Dalam bulan Ramadhan umat muslim memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dari setiap ibadah yang dilakukan, dan jika dikehendaki oleh-NYA, kita bisa mendapatkan pahala setara 83 tahun ibadah

Tiba-tiba terlintas keinginan untuk 'melihat' kapan tepatnya tanggal 1 Ramadahan akan datang, dan segera saya 'menuju observatorium pribadi' saya untuk melihat posisi bulan dan matahari di akhir bulan Sya'ban.

He he.. observatorium pribadi saya adalah sebuah perangkat lunak komputer bernama Stellarium, sebuah perangkat lunak open source yang dapat menampilkan peta langit lengkap dengan visualisasi, data astronomis, serta pergerakan/peredaran semua benda langit yang pernah ditemukan manusia seperti planet-planet, bulan, matahari, bintang-bintang, galaksi, sampai nebula (awan bintang).

Ingin punya observatorium pribadi juga??, silahkan download sendiri di http://www.stellarium.org. Gratisss

Stellarium menampilkan benda langit dan pergerakannya dilihat dari satu tempat tertentu di permukaan bumi, pergerakannya sesuai dengan waktu nyata yang diatur oleh real time clock dari komputer. Tetapi waktu Stellarium dapat juga dimaju-mundurkan serta dipercepat atau diperlambat, dan posisi benda langit yang ditampilkan akan sesuai dengan perhitungan astronomis berdasarkan waktu yang di-set pada Stellarium saat itu.
Artinya kita dapat melihat posisi benda langit beberapa tahun yang lalu atau beberapa tahun ke depan seperti sebuah mesin waktu. Menarik bukan..??

Untuk melihat posisi bulan akhir Sya'ban, saya mengeset waktu Stellarium ke tanggal yang diperkirakan merupakan akhir bulan Sya'ban dengan lokasi pengamatan (lokasi observatorium) disimulasikan dari kota Makassar. Berdasarkan kalender masehi di Indonesia, tanggal merah untuk hari raya Idul Fitri adalah 10 dan 11 September 2010, jadi kalau dikurangi 30 hari, maka diperkirakan akhir Sya'ban adalah tanggal 10 Agustus 2010, so.. tanggal Stellarium saya set ke tanggal 10/08/2010 dan jam saya set ke waktu sekitar pukul 18.00.

Ternyata berdasarkan perhitungan dari program Stellarium, matahari terbenam atau tepat berada di ufuk (atau berada pada ketinggian 0 derajat) pada pukul 18:01:40 dan pada saat itu bulan berada di atas ufuk pada ketinggian 2o14'40" (2 derajat 14 menit 40 detik). Screenshoot 'penampakan' dari observatorium pribadi saya pada posisi ini dapat dilihat pada gambar 1 (click gambar untuk lihat lebih jelas).

Gambar 1. Posisi bulan saat matahari terbenam pada tanggal 10/08/2010

Dua derajat di atas ufuk, berarti matahari lebih dulu tenggelam dari pada bulan. Menurut informasi dari para ahli hisab, jika bulan telah berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam maka senja itu merupakan akhir dari satu bulan dan sekaligus awal dari bulan baru dalam perhitungan kalender qomariah (kalender yang berdasarkan perhitungan gerakan bulan).
Berarti tanggal 10 Agustus 2010 malam merupakan akhir bulan Sya'ban dan hitungan awal bulan Ramadhan dimulai, dan berarti umat Muslim sudah diwajibkan berpuasa pada siang hari besoknya (11 Agustus 2010).

Hanya saja, seperti tahun-tahun sebelumnya dimana selalu terjadi perbedaan pendapat antara yang melihat bulan (ahli rukyat) dengan yang memperhitungkan posisi ketinggian bulan (ahli hisab), tahun ini kemungkinan masih akan ada perbedaan, karena ketinggian bulan yang baru sekitar 2 derajat di atas ufuk masih terlalu rendah untuk dapat dilihat, apalagi dari kota Makassar yang akhir-akhir ini selalu diliputi mendung.

Ada juga sedikit keraguan, jangan-jangan hari sebelumnya (tanggal 09/08/2010) bulan telah berada diatas ufuk dan berarti tanggal 10 sudah wajib berpuasa... Untuk memastikan, saya menggeser waktu Stellarium mundur ke satu hari sebelumnya, dan gambarnya dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Posisi bulan masih dibawah ufuk pada saat matahari terbenam pada tanggal 09/08/2010

Menurut perhitungan pada Stellarium, pada saat matahari terbenam tanggal 9 Agustus 2010 pukul 18:01:24, bulan masih berada pada -11o20'21" atau berada di bawah ufuk yang berarti malam itu masih malam bulan Sya'ban.

Dengan demikian besar kemungkinan (karena bukan saya yang memastikan :) ) Ramadhan hari pertama Insya Allah akan jatuh pada tanggal 11 Agustus 2010.


Bagaimana dengan akhir Ramadhan??

Mumpung lagi 'di dalam' observatorium, sekalian saja ngintip posisi bulan di akhir Ramadhan.

Tanggal merah di kalender untuk hari raya Idul Fitri adalah tanggal 10 dan 11 September 2010, jadi waktu Stellarium saya set ke tanggal 9 September 2010 sekitar pukul 18:00. Ternyata menurut perhitungan dalam Stellarium, hari itu matahari terbenam pada pukul 17:57:45, dan pada saat itu bulan sudah berada posisi 10o40'32" di atas ufuk (lihat gambar 3).


Gambar 3. Posisi bulan saat matahari terbenam pada tanggal 09/09/2010

Pada ketinggian ini, kayaknya tidak ada alasan untuk tidak dapat melihatnya (kecuali tertutup mendung), dan harusnya ini malam akhir Ramadhan atau malam Satu Syawal.
Cuma.., posisi bulan sudah setinggi itu.., jangan-jangan sehari sebelumnya sebenarnya bulan sudah di atas ufuk..??

Jadi, tanggal Stellarium dimundurkan lagi ke sehari sebelumnya (enak kali yaa.. kalau benar-benar mesin waktu.. :) ). Ternyata pada tanggal 8 September 2010, matahari terbenam pada pukul 17:58:09 dan ketinggian bulan masih -2o50'05" di bawah ufuk (lihat gambar 4).

Gambar 4. Posisi bulan saat matahari terbenam pada tanggal 08/09/2010 bulan masih berada dibawah ufuk

Berarti.., kemungkinan tanggal 1 Syawal Insya Allah akan jatuh pada tanggal 10 September 2010 sesuai penandaan tanggal merah kalender kita. Mengingat ketinggian bulan yang telah mencapai 10 derajat pada saat matahari terbenam tanggal 9 September, Insya Allah tidak ada perbedaan pendapat tentang penetapan tanggal 1 Syawal antara penganut hisab dan penganut rukyat, dan kita akan berlebaran bersama-sama.

Stellarium adalah program aplikasi sains dalam bidang astronomi, dan bukan program khusus atau program resmi untuk melakukan hisab, namun landasan teori yang sama yang berangkat dari hukum-hukum Sunnatullah (hukum-hukum alam) memungkinkan kita yang awam dengan ilmu hisab dapat bereksperimen untuk melihat pergerakan bulan dan matahari dan memahami pergerakan waktu tanpa harus menjadi ahli hisab

Sebagaimana halnya perangkat lunak buatan manusia yang tidak luput dari kesalahan (error), sedikit banyak akan muncul keraguan tentang benar tidaknya perhitungan dan visualisasi yang dihasilkan oleh Stellarium. Jadi sebagai pembanding saya coba mengingatkan kembali tentang peristiwa alam yang langka yang pernah disaksikan langsung oleh masyarakat kota Makassar dan sekitarnya serta beberapa wilayah lain di Indonesia, yakni gerhana matahari total pada tanggal 11 Juni 1983 (saya ingat sekali, karena waktu itu keesokan harinya koran dipenuhi dengan berita gerhana matahari bersamaan dengan informasi kelulusan saya masuk SMP Negeri 1 Makassar) , yang ternyata dapat divisualisasikan kembali dalam observatorium pribadi .... maksud saya.. Stellarium saya (lihat gambar 5).

Gambar 5. Visualisasi Stellarium saat-saat menjelang gerhana matahari total tangga 11 Juni 1983


Mempelajari, mengamati benda-benda langit dan pergerakannya akan dapat menambah keyakinan kita akan Kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT, dan teknologi komputer saat ini telah semakin mempermudah kita untuk melakukan itu tanpa harus menjadi seorang astronom atau ahli ilmu falak
"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Al- Qur'an surah Yunus, 10:5)"